Tips Desain Interior

Tips Desain Interior: 7 Elemen Utama yang Harus Dipertimbangkan

Tips Desain Interior: 7 Elemen Utama yang Harus Dipertimbangkan

Tips Desain Interior

Saat merancang ruang, ada tujuh elemen penting yang perlu Anda perhatikan: ruang, bentuk, garis, cahaya, warna, pola, dan tekstur. Minggu ini, kami berbincang dengan tim di Pilar Interior untuk membahas bagaimana ketujuh elemen ini mempengaruhi desain ruangan dan suasana hati penghuni. Teruskan membaca untuk memahami lebih dalam tentang elemen-elemen ini dan mendapatkan tips serta kiat desain yang sangat berguna dari para ahli!

Hidup bukan hanya sekadar ada” adalah pencarian sadar atau tidak sadar bagi banyak orang. Penelitian menunjukkan bahwa orang kini menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, terutama karena perubahan rutinitas kerja akibat pandemi. Fenomena ini meningkatkan perhatian pada rumah kita dan pada ruang yang kita pilih untuk dihuni. Di Pilar Interior, kami paham betul bahwa menciptakan rumah yang menyegarkan dan memberikan energi positif sangatlah penting. Rumah harus lebih dari sekadar tempat tinggal, tetapi harus menjadi tempat yang mencerminkan diri kita. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam desain rumah, dan kami akan membahas beberapa di antaranya dalam blog ini. Hal yang paling penting adalah menciptakan ruang yang unik dan pribadi bagi penghuninya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan ruang yang nyaman

Tips Desain Interior

1. Ruang

Sebelum mendesain ruang, pemahaman tentang ruang itu sendiri sangatlah penting. Ukuran dan bentuk ruang akan sangat menentukan batasan desain yang bisa diterapkan, meskipun terkadang ada kemungkinan untuk melakukan penyesuaian, seperti dengan merobohkan dinding. Tidak semua ruang perlu diisi dengan furnitur, namun penting untuk memaksimalkan penggunaan ruang yang ada. Sebagai contoh, penggunaan sofa berbentuk L di sudut dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan ruang yang terbatas. Dalam desain interior, kami memandang ruang dalam dimensi tiga, memperhitungkan tinggi, lebar, dan panjang untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan penataan ruang.

2. Bentuk

Bentuk dalam desain interior menggambarkan kontur atau struktur objek dalam suatu ruangan. Bentuk ini bisa berupa geometris, seperti lampu yang memiliki garis tegas, atau bentuk alami yang lebih organik, seperti penggunaan tanaman dan material alami lainnya. Pemilihan bentuk yang tepat akan memberikan karakter dan kepribadian pada ruang. Penting untuk menciptakan keseimbangan antara bentuk geometris dan alami, karena penggunaan bentuk yang berlebihan bisa membuat ruang terasa berantakan atau membingungkan.

3. Garis

Garis dalam desain interior secara alami akan memandu pandangan mata begitu memasuki sebuah ruang. Garis ini bisa berasal dari elemen seperti dinding atau furnitur. Garis vertikal, seperti pada bingkai pintu atau lemari, dapat memberi kesan tinggi pada ruangan, sementara garis horizontal dari meja atau tempat tidur dapat menarik perhatian pada titik fokus tertentu. Seperti halnya dengan bentuk dan elemen lainnya, penting untuk mencapai keseimbangan antara berbagai jenis garis dalam ruang untuk menciptakan kesan yang diinginkan.

4. Cahaya

Cahaya merupakan elemen yang sangat berpengaruh dalam desain interior dan saling terkait dengan elemen lainnya. Cahaya alami harus diperhatikan, mengingat arah dan orientasi ruang atau bangunan akan menentukan seberapa banyak sinar matahari yang masuk sepanjang hari. Cahaya pagi cenderung dingin dan biru, sementara cahaya sore lebih hangat dan berwarna merah. Sebagai desainer, memahami cahaya alami sangat membantu dalam memilih elemen desain lainnya, seperti skema warna. Cahaya buatan juga harus dipertimbangkan, menggunakan lampu langit-langit, lampu dinding, atau lampu meja untuk menciptakan pencahayaan yang tepat di area tertentu.

5. Warna

Warna adalah salah satu elemen terpenting dalam desain interior, karena warna dapat menciptakan atmosfer atau suasana di dalam ruangan. Skema warna klasik biasanya melibatkan warna primer dan sekunder, namun, penggunaan warna dan nuansa yang lebih halus juga sangat penting. Di dalam ruangan, warna gelap sering digunakan pada lantai untuk memberikan kesan solid dan berat, warna sedang pada dinding, dan warna terang pada langit-langit untuk menciptakan kedalaman dan perspektif.

Warna juga sangat efektif untuk menutupi kekurangan arsitektur, seperti sudut yang tidak sempurna atau langit-langit yang miring, dengan cara menyamarkan cacat tersebut dengan warna yang sesuai.

6. Pola

Pola adalah elemen yang sering dijumpai di alam. Saat menggunakan kain dengan pola, penting untuk memastikan pola tersebut tidak terlalu mendominasi ruangan. Di ruangan besar, pola bisa menjadi elemen penghubung antara blok warna yang berbeda, memberikan kesan harmoni dan aliran pada ruang. Pola bisa diterapkan pada elemen-elemen kecil seperti bantal atau bisa menutupi area yang lebih luas, seperti wallpaper atau karpet. Selalu pertimbangkan cara pola akan dilihat dalam konteks ruang misalnya, beberapa pola lebih cocok di dinding secara vertikal daripada di lantai secara horizontal.

7. Tekstur

Tekstur merujuk pada permukaan benda yang dapat dirasakan atau sentuhan akhir pada perabot. Meskipun sering diabaikan, tekstur memainkan peran penting dalam daya tarik visual ruang. Kombinasi antara warna, cahaya, dan tekstur yang tepat memberikan nuansa estetika yang menyenangkan. Tekstur dapat berfungsi untuk menyebarkan atau menyerap cahaya, yang berpengaruh pada cara warna terlihat di dalam ruang. Penggunaan tekstur tebal, seperti pada furnitur atau aksesori, bisa menonjolkan elemen-elemen kecil dalam ruang dan memberikan dimensi tambahan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pertimbangan dalam mendesain berbagai aspek rumah Anda, ikuti halaman Instagram kami di @pilarinterior.id atau hubungi kami untuk mendapatkan bantuan desain interior melalui situs web kami pilarinterior.id.

Similar Posts